Persaingan di antara para produsen penjual low MPV menjadi buyar selepas munculnya Mobilio. Pada akhirnya, badai diskon pun muncul membuat tiap-tiap ATPM berebut pasar secara ketat. Suzuki, yang diklaim tidak terlalu mengumbar diskon, justru tetap survive bersama Ertiga.
Davy Tuilan, Direktur Pemasaran PT Indomobil Suzuki Sales, menjelaskan mengapa low-MPV-nya itu bisa selamat di tengah badai diskon. Salah satunya karena masyarakat berterima dengan mobil keluarga berpenggerak roda depan ini.
"Dengan adanya pemain baru di low MPV, yang imbasnya terkecil itu Ertiga. Kok bisa? Kami punya keyakinan produk Ertiga ini diterima di pasar," ujarnya.
Ia sendiri mengakui bahwa sejatinya Ertiga bukan produk yang luar biasa. Namun selain bisa diterima pasar, kehadiran Ertiga dan mobil Suzuki lainnya juga ditopang perbaikan sumber daya manusia mereka.
"Saya tidak bilang produknya (Ertiga) luar biasa, tetapi yang pasti diterima pasar. Yang kedua, karena faktor manusia. Dengan mengakselerasi dari kualitas semua lini, yang ada di roda empat, itu kami bisa mempertahankan marketshare. Bahkan, di Ertiga, kami yang paling kecil (penurunan)," ujarnya.
Dengan perang diskon karena pasar mobil 7-penumpang banyak beralih ke Mobilio, Suzuki menyebut bahwa mereka yang mengandalkan Ertiga bisa hanya menghadapi penurunan raihan penjualan 18 persen dibanding tahun lalu. Sementara itu, kompetitor, menurut dia, bisa 28 persen, 34 persen, bahkan 45 persen.
Senin, 05 Januari 2015
Orang Makin Percaya Logo 'S', Suzuki Beberkan Alasan
PT Indomobil Suzuki Sales (SIS) mengungkapkan pasar di Indonesia mulai percaya dengan merek mereka yang belogo huruf "S" ini. Penilaian itu berangkat dari riset tahun ini yang terus begerak dan menunjukkan perbaikan di sisi brand value. Catatan ini pun mendampingi kedigdayaan Ertiga sebagai salah satu produk laris di Indonesia.
"Berdasarkan riset 2014 ke 2015, brand value kami naik dari 93 ke 96. Artinya, logo Suzuki yang ditempel di kami makin realable. Saya enggak tahu brand lain survei kayak kami apa enggak. Tetapi kami terima kasih kepada Ertiga," ujar Davy Tuilan, Direktur Pemasaran PT Indomobil Suzuki Sales (SIS).
Davy Tuilan lantas membeberkan sejumlah alasan mengapa brand value mereka meningkat. Ia menekankan bahwa hal itu bukan cuma karena pasar menyukai model-model yang dijual, melainkan juga karena sumber daya di Suzuki mulai berbenah.
"Bagaimana cara salesman menyapa kostumer, bagaimana cara salesman menjawab pertanyaan kostumer, bagaimana agar sales leasing bisa lebih cepat. Misalnya kita bikin express maintanance di bengkel-bengkel Suzuki, kita nambah 21 outlet di tahun 2014. Itu semua akumulasi jadi brand value, naik tiga kolom," ujarnya.
Selain soal brand value, Suzuki pun mendapat "berkah" karena hanya mengalami penurunan penjualan 18 persen. Seperti diberitakan, persaingan di antara para produsen penjual low MPV kian ketat selepas munculnya Mobilio. Badai diskon pun muncul membuat tiap-tiap ATPM berebut pasar secara ketat. Suzuki, yang diklaim tidak terlalu mengumbar diskon, justru tetap survive bersama Ertiga.
Suzuki menyebut bahwa mereka yang mengandalkan Ertiga bisa hanya menghadapi penurunan raihan penjualan 18 persen dibanding tahun lalu. Sementara itu, kompetitor, menurut dia, bisa 28 persen, 34 persen, bahkan 45 persen.
Langganan:
Postingan (Atom)