Selasa, 21 Oktober 2014

mengemudi ekonomis dan hemat bahan bakar



Mengemudi ekonomis dan hemat bahan bakar, tidak hanya tergantung pada ketrampilan 
dan kebiasaan mengemudi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti 
kondisi lalu lintas, keadaan jalan, kondisi cuaca, dan teknologi kendaraan. 
Faktor-faktor tersebut biasanya tidak dapat diatasi atau sulit untuk dirubah, tetapi 
pengemudi dapat melakukan penyesuaian melalui gaya atau cara mengemudi 
ekonomis, mengemudi cara ini akan lebih aman, ekonomis, lebih ramah lingkungan, 
dan hemat bahan bakar serta dapat mengurangi polusi udara.


Tahukah Anda bahwa gaya mengemudi bisa mempunyai suatu dampak penting pada 
lingkungan? Pentingnya eco-drive atau mengemudi ekonomis sering diremehkan, 
tetapi banyak referensi dari negara lain membuktikan bahwa; dengan mengemudi lebih 
hati-hati dan ramah lingkungan adalah tanggung jawab kita untuk lebih 
menghemat bahan bakar, memperkecil emisi sekaligus dalam waktu yang bersamaan 
 juga menghemat biaya operasional kendaraan.
Ketentuan utama mengemudi ekonomis adalah sebagai berikut.
1. Pindahkan Transmisi ke Posisi yang Lebih Tinggi Secepat Mungkin
Kendaraan berbahan bakar bensin atau gas perpindahan transmisi dilakukan sebelum 2500 
Rpm. Kendaraan mesin Diesel pemindahan transmisi dilakukan sebelum putaran 2000 
Rpm.
2. Sedapat Mungkin Pertahankan Kecepatan pada Putaran Ekonomis
Kebanyakan tenaga mesin hanya terpakai untuk akselerasi atau kecepatan tinggi, apabila pengemudi berusaha untuk mempertahankan kecepatan dan putaran ekonomis, maka 
energi yang terbuang dan boros bahan bakar dapat dikurangi.
3. Hindari pengereman dan akselerasi yang tidak perlu.
Pengereman yang tak perlu memboroskan energi, hindari akselerasi yang ekstrim, kecuali 
keadaan terpaksa, antisipasi kondisi lalu lintas dan tidak mengikuti mobil lain terlalu 
dekat dapat menghemat bahan bakar 5 - 10%.
4. Antisipasi Arus Lalu Lintas
Antisipasi tersebut mencakup: lalu lintas di depan kendaraan kita, lalu lintas arah 
berlawanan, lalu lintas di persimpangan, mendahului dan mundur
Untuk itu pengemudi harus: memandang kedepan sejauh mungkin, kosentrasi, mengerem 
dengan cermat, hati-hati dengan kendaraan di depan, jaga jarak, berusaha sebisanya mempertahankan kecepatan ekonomis, beradaptasi dengan perubahan situasi, mengetahui 
rute perjalanan, dan memperhatikan kerusakan jalan dan kemungkinan kesalahan 
pengemudi lain.
5. Meperlambat dengan Lembut
Ketika memperlambat atau menghentikan kendaraan, maka lakukanlah perlambatan 
dengan lembut dan persneling tetap dalam keadaan masuk.Untuk lebih menghemat 
bahan bakar dapat juga dengan menetralkan segera transmisi/menekan pedal kopling 
bila tenaga mesin untuk pengereman tidak diperlukan lagi, mesin akan secepatnya kembali 
pada putaran idel dan sisa energi dorong (kinetis) kendaraan dapat dimanfaatkan sampai 
ke posisi yang diinginkan.
6. Mengemudi di Tanjakan dan Turunan
Pada jalan mendaki diperlukan tenaga mesin yang lebih besar dibandingkan dengan jalan 
datar. Tergantung dari sudut tanjakan yang akan ditempuh, usahakan cara berikut ini: 
sesuaikan putaran mesin, teknik perpindahan transmisi yang tepat dan cermat, serta 
manfaatkan kecepatan kendaraan untuk menempuh tanjakan berikutnya.
7. Matikan Mesin bila Memungkinkan
Matikan mesin waktu perhentian singkat; pada lintasan jalan kereta api, lampu lalu lintas 
atau sedang menunggu sesuatu yang berhentinya diperkirakan lebih dari 60 detik.
8. Mengemudi dengan Banyak belokan
Kurangi kecepatan saat mendekati belokan sampai mencapai kecepatan yang sesuai, bila 
perlu pengurangan kecepatan dilakukan dengan tenaga mesin atau sebisanya tanpa 
pengereman dan tidak menurunkan transmisi pada posisi yang lebih rendah. Bila sering melakukan akselerasi dan pengereman mendadak dan putaran mesin tinggi, tidak saja meningkatkan konsumsi bahan bakar dan keausan rem, juga menyebabkan kondisi kurang baik pada pengemudi.
9. Muatan/Beban
Muatan/beban adalah faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar yang utama. Penambahan beban 100 kg pada kendaraan ukuran sedang (1500 kg) akan menaikkan 
konsumsi bahan bakar sekitar 6 - 7%. Kurangi beban tambahan yang tidak perlu pada 
kendaraan.
10. Aerodinamis
Faktor lain yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar adalah aerodinamis. Makin cepat 
laju kendaraan semakin besar hambatan udara yang ditimbulkan, misalnya pada 
kecepatan 120km/jam dapat meningkatkan sedikitnya 20% pemakaian bahan bakar.
11. Tekanan Ban
Memeriksa tekanan ban adalah penting agar hambatan gesek ban dapat dikurangi.
Tekanan yang tidak sesuai misalnya kurang 25% dari spesifikasi dapat meningkatkan 
tahanan gesek sampai 10% serta memboroskan bahan bakar 2%. Terlalu rendah tekanan 
ban juga mempunyai akibat kurang baik pada jarak pengereman. Untuk memastikan 
tekanan ban, periksa sedikitnya sekali sebulan.
12. Air-conditioning
Direkomendasikan untuk menggunakan AC ketika diperlukan dan bukan untuk mendingin
kan dengan temperatur kurang dari 23ºC. Akan tetapi bila kecepatan di atas 80 km/jam, 
misalnya pada perjalan luar kota atau di tol, penggunaan AC akan menghemat bahan bakar 
jika dibandingkan dengan membuka kaca mobil . (berhubungan dengan sifat aerodinamis 
waktu kaca terbuka dan kecepatan tinggi).
Ingat !!!  AC tidak dipakai untuk mendinginkan penumpang, tetapi membuat kenyamanan 
dengan suhu dan kelembaban udara yang diatur, suhu 23º-25ºC adalah temperatur yang menyenangkan, lebih dingin membuat rasa tidak nyaman dan memboroskan bahan bakar.
Gunakan AC dengan cermat, karena AC adalah beban tambahan mesin!

semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar